Kos-Kosan
Eksklusif, Bergaya Medijavanean
Langgam arsitektur mediterania berkembang pesat
sekitar tahun 90-an sampai saat ini. Pada hakekatnya, arsitektur mediterania
merupakan perkembangan dari arsitektur vernacular
yang terdapat di kawasan pesisir laut mediterania, wilayah Eropa. Di mana
bentukan vernacular ini datang dari
adaptasi manusia terhadap iklim dan kondisi alam saat itu. Dan dalam
perkembangannya, arsitektur mediterania sangat dipengaruhi oleh berbagai
kebudayaan, baik dari kebudayaan asli ataupun kebudayaan pendatang.
Arsitektur mediterania marak di Indonesia pada
awal abad 20, yakni sekitar tahun 1992. Saat itu, jenis arsitektur mediterania
ini muncul sebagai gaya atau style,
yang diartikan bahwa rumah-rumah mediterania ini bermakana ‘seperti’ rumah
mediterania di Eropa. Hingga kini, peminat gaya mediterania di Indonesia tetap exist.
Pasalnya, sensasi-sensasi ambience
yang tercipta dari rumah bergaya mediterania terdeteksi hangat, kokoh,
tetapi tetap dinamis.
Menjamurnya konsep desain mediterania di
Indonesia, lantas tidak membuat pencintanya jenuh. Ternyata berkat beberapa ide
kreatif dan brilian, seperti menyandingkan konsep mediterania dengan kebudayaan
Indonesia, tercipta sebuah perwujudan desain yang lebih unik dan berkarakter.
Salah satu contohnya adalah karya Achad Shonny Archaul di bilangan Pondok Jaya,
Bintaro. Sebuah bangunan ‘kos-kosan’ bergaya
Mediterania dengan sentuhan Etnik Jawa atau yang dikenal dengan Medijavanean, nampak sangat cantik,
hangat dan berkarakter.
Sapuan warna
beige pada lapisan dinding fasad, menawarkan kesan hangat dan welcoming. Lantai halaman berpola
seperti mozaik dan berwarna tanah liat, jendela-jendela melengkung, serta detail-detail
list plafon, cukup mencirikan gaya mediterania pada bangunan ‘kos-kosan’ ini.
Beranjak ke teras, kita akan disambut pintu utama
warna biru yang di finishing corak vintage.
Ukiran pada bagian atas pintu layaknya seperti ukiran pada gebyok. Sambutan
awal yang begitu mengesankan.
Suasana mediterania dan etnik jawa terasa lebih
kental sesaat kita memasuki foyer,
lebih tepatnya disebut dengan zona publik untuk menerima tamu. Bench
dan cermin dari kayu jati dengan detail ukiran khas jawa, berhasil memberikan
kesan etnik pada foyer. Sebagian besar luas dinding bagian dalam
bangunan sengaja dibikin ‘bata telanjang’ tanpa plesteran. Warna asli pada keseluruhan
batu-bata seakan menyiratkan dan mengingatkan kita pada bangunan mediterania
berdinding tanah liat di wilayah Eropa.
Inner court sengaja dibuat kering, hanya berisi tebaran
batu-batu koral saja. Beberapa tanaman pot diletakkan di beberapa titik untuk
memberikan sedikit kesan segar. Lampu-lampu gantung di setiap teras kamar
menjadi salah satu aksesoris etnik yang menarik perhatian.
Padu padan bata ekspos dengan warna beigh, semakin menciptakan ambience yang hangat. Secara
keseluruhan, penggunaan material pada bangunan ini memiliki benang merah yang
sama dengan bangunan mediterania di Eropa, yakni dari segi ambience yang dirasa.
Bangunan kos-kosan ini menyediakan 16 kamar saja,
lengkap dengan kamar mandi dalam. Desain kamar terasa bersahaja, berkat
pemilihan warna beige yang kalem, plafon kayu yang dingin, serta cahaya mentari
yang menerobos masuk. Aksen pada kamar hadir melalui susunan ubin tanah liat
pada dinding.
Detail gaya mediterania juga tidak luput dari
desain kamar mandi. Diantaranya, jendela lengkung, list profil, dan warna beige hangat pada keramik dan dinding.
Sehingga kamar mandi terasa lebih luas dan hangat.
Meski pada mulanya sering kita dapati bangunan
kos-kosan yang asal bangun, asalkan tidak bocor dan banjir. Padahal rumah
kos-kosan adalah tempat kita tinggal layaknya di rumah, tidur, belajar,
bekerja, bahkan mandi. Dan faktor kenyamanan adalah salah satu point yang tidak bisa kita abaikan.
Setelah menelusuri Medijavanean Place, nampaklah
bahwa konsep desain yang diaplikasikan menyuguhkan kehangatan suasana, serta
kenyamanan visual, rasa dan termal yang baik untuk para penghuninya.
6 komentar:
maaf, punya gambar denah sama tampak dari bangunan ini gak?
makasih..
maaf, punya gambar denah sama tampak bangunan ini gak?
makasih..
maaf, saya tidak memilikinya :)
saya hanya jurnalis yang meliput karya2 para arsitek :)
gua punya
Lokasinya dmn yaa ?
daerah pondok jaya, bintaro :)
Posting Komentar