Rabu, 27 Maret 2013

Kos-Kosan Eksklusif, Bergaya Medijavanean

Kos-Kosan Eksklusif, Bergaya Medijavanean 


Langgam arsitektur mediterania berkembang pesat sekitar tahun 90-an sampai saat ini. Pada hakekatnya, arsitektur mediterania merupakan perkembangan dari arsitektur vernacular yang terdapat di kawasan pesisir laut mediterania, wilayah Eropa. Di mana bentukan vernacular ini datang dari adaptasi manusia terhadap iklim dan kondisi alam saat itu. Dan dalam perkembangannya, arsitektur mediterania sangat dipengaruhi oleh berbagai kebudayaan, baik dari kebudayaan asli ataupun kebudayaan pendatang.
Arsitektur mediterania marak di Indonesia pada awal abad 20, yakni sekitar tahun 1992. Saat itu, jenis arsitektur mediterania ini muncul sebagai gaya atau style, yang diartikan bahwa rumah-rumah mediterania ini bermakana ‘seperti’ rumah mediterania di Eropa. Hingga kini, peminat gaya mediterania di Indonesia tetap exist.  Pasalnya, sensasi-sensasi ambience yang tercipta dari rumah bergaya mediterania terdeteksi hangat, kokoh, tetapi tetap dinamis.
Menjamurnya konsep desain mediterania di Indonesia, lantas tidak membuat pencintanya jenuh. Ternyata berkat beberapa ide kreatif dan brilian, seperti menyandingkan konsep mediterania dengan kebudayaan Indonesia, tercipta sebuah perwujudan desain yang lebih unik dan berkarakter. Salah satu contohnya adalah karya Achad Shonny Archaul di bilangan Pondok Jaya, Bintaro. Sebuah bangunan ‘kos-kosan’  bergaya Mediterania dengan sentuhan Etnik Jawa atau yang dikenal dengan Medijavanean, nampak sangat cantik, hangat dan berkarakter.
Sapuan warna beige pada lapisan dinding fasad, menawarkan kesan hangat dan welcoming. Lantai halaman berpola seperti mozaik dan berwarna tanah liat, jendela-jendela melengkung, serta detail-detail list plafon, cukup mencirikan gaya mediterania pada bangunan ‘kos-kosan’ ini.
Beranjak ke teras, kita akan disambut pintu utama warna biru yang di finishing corak vintage.  Ukiran pada bagian atas pintu layaknya seperti ukiran pada gebyok. Sambutan awal yang begitu mengesankan.
Suasana mediterania dan etnik jawa terasa lebih kental sesaat kita memasuki foyer, lebih tepatnya disebut dengan zona publik untuk menerima tamu.  Bench dan cermin dari kayu jati dengan detail ukiran khas jawa, berhasil memberikan kesan etnik pada foyer.  Sebagian besar luas dinding bagian dalam bangunan sengaja dibikin ‘bata telanjang’ tanpa plesteran. Warna asli pada keseluruhan batu-bata seakan menyiratkan dan mengingatkan kita pada bangunan mediterania berdinding tanah liat di wilayah Eropa.
Inner court sengaja dibuat kering, hanya berisi tebaran batu-batu koral saja. Beberapa tanaman pot diletakkan di beberapa titik untuk memberikan sedikit kesan segar. Lampu-lampu gantung di setiap teras kamar menjadi salah satu aksesoris etnik yang menarik perhatian.
Padu padan bata ekspos dengan warna beigh, semakin menciptakan ambience yang hangat. Secara keseluruhan, penggunaan material pada bangunan ini memiliki benang merah yang sama dengan bangunan mediterania di Eropa, yakni dari segi ambience yang dirasa.
Bangunan kos-kosan ini menyediakan 16 kamar saja, lengkap dengan kamar mandi dalam. Desain kamar terasa bersahaja, berkat pemilihan warna beige yang kalem, plafon kayu yang dingin, serta cahaya mentari yang menerobos masuk. Aksen pada kamar hadir melalui susunan ubin tanah liat pada dinding.
Detail gaya mediterania juga tidak luput dari desain kamar mandi. Diantaranya, jendela lengkung, list profil, dan warna beige hangat pada keramik dan dinding. Sehingga kamar mandi terasa lebih luas dan hangat.
Meski pada mulanya sering kita dapati bangunan kos-kosan yang asal bangun, asalkan tidak bocor dan banjir. Padahal rumah kos-kosan adalah tempat kita tinggal layaknya di rumah, tidur, belajar, bekerja, bahkan mandi. Dan faktor kenyamanan adalah salah satu point yang tidak bisa kita abaikan.
Setelah menelusuri Medijavanean Place, nampaklah bahwa konsep desain yang diaplikasikan menyuguhkan kehangatan suasana, serta kenyamanan visual, rasa dan termal yang baik untuk para penghuninya. 




6 komentar:

Unknown mengatakan...

maaf, punya gambar denah sama tampak dari bangunan ini gak?
makasih..

Unknown mengatakan...

maaf, punya gambar denah sama tampak bangunan ini gak?
makasih..

eza hafiza awaliyah mengatakan...

maaf, saya tidak memilikinya :)
saya hanya jurnalis yang meliput karya2 para arsitek :)

Anonim mengatakan...

gua punya

DebbyAfianti mengatakan...

Lokasinya dmn yaa ?

eza hafiza awaliyah mengatakan...

daerah pondok jaya, bintaro :)