Mengintip
Sensasi Rumah Natural Kontemporer
Elemen ‘berbau’ alam, warna-warna bumi dan langit,
segarnya udara dan air, terkadang merupakan ‘harga mati’ yang ditawarkan dan
disediakan Tuhan, agar manusia dapat memanfaatkannya jika ingin hidup damai dan
bersahaja. Maka, dedikasi manusia sebagai hamba Tuhan, salah satunya adalah menjaga
alam tetap exist, terutama di
lingkungan di mana kita berada dan tinggal.
Suasana asri dan bersahaja dengan alam kerap terasa
sesaat mata menangkap sekilas perwujudan sebuah hunian yang sarat akan material
alami, serta area hijau nan segar yang mengisi lahan resapan. Menyusuri setapak
demi setapak rumah ini memberikan pengalaman berarsitektur yang sarat sense.
Rumah yang terletak dibilangan Cipete, Tangerang
ini merupakan salah satu dari sekian banyak karya arsitektural yang mengusung
konsep natural kontemporer. Mengabungkan teknologi kekinian serta meyisipkan
material alami pada bangunan, menjadikan rumah ini tampil kokoh sesuai zamanya.
Saat bebatuan disinggahi lumut, pohon semakin tinggi, genteng sedikit berubah
warna, dan bambu menjadi agak kehitam-kehitaman, bangunan tetap berdiri kokoh,
menjadikannya saksi bisu kisah hidup dan perjalanan Sang empunya rumah.
Dari luar, atap pelana pada bangunan merupakan view yang paling mencolok. Terdapat tiga
massa bangunan pada area rumah ini, ketiganya membujur ke arah jalan. Halaman depan
yang luas, terlihat sesaat melewati gerbang, dan akan kita temukan sebuah pintu
masuk unik dan sangat etnik, menuju anak-anak tangga yang akan menghantarkan
kita ke bangunan utama.
Sesampainya di level dua –masih pada area outdoor– , terdapat dua akses pintu
masuk yang akan kita temukan. Salah satunya nampak sebuah massa bangunan kecil
memanjang beratap pelana dengan pintu kayu berdesain etnik dan sarat detail .
Pintu ini akan menghantarkan kita turun menyusuri anak-anak tangga menuju
ruang-ruang yang berada di level satu, diantaranya ruang keluarga, ruang makan,
dapur, dan kamar anak.
Tapi, untuk menuju bangunan utama, kita akan
menyeberangi kolam ikan dengan cara menelusuri jalan-jalan setapak bebatuan. Sebuah
pengalaman berarsitektur yang luar biasa, di mana elemen alam berupa view kolam ikan, serta termal udara yang
segar dan menyejukkan, memberikan pesonanya yang kemilau menemani kita saat
menelusuri batu-batu. Ikan yang meliuk-liuk di dasar kolam menambah sense of welcoming di rumah ini.
Kesemuanya itu merupakan ucapan ‘selamat datang’ sang empunya rumah kepada
tetamu, yang dikemas cantik untuk memberikan perasaan ‘takjub’ dan ‘syukur’
atas segala apa yang telah dikaruniakan Tuhan, yakni berupa alam semesta.
Tatanan interior ruang hadir dengan sentuhan
modern kontemporer. Semua itu tergambar dari pemilihan furnitur, aksesoris,
serta pernak-pernik pengisi ruang. Seperti nampak pada ruang tamu, sofa kulit
warna hitam, dengan cusions warna
merah hitam, warna yang kerap diidentifikasikan sebagai warna desain modern.
Cat dinding dipilih warna beige,
untuk memberi kesan lega, rileks dan sejuk. Sehingga suasana hangat kerap
tercipta dari warna ini.
Beranjak lebih dalam, terdapat master bedroom dan kamar tidur anak. Kamar
tidur anak nampak lebih dingin berkat tema warna coklat yang dominan. Partisi
dibuat berupa susunan kayu-kayu vertikal di belakang tempat tidur. Partisi
simpel ini jadi terlihat cantik dengan lukisan.
Lain halnya dengan desain master bedroom. Elemen alam berupa bebatuan diaplikasikan pada
salah satu sisi dinding ruang. Menjadikannya salah satu aksen pada ruang. Warna
merah pada ruang ini menyiratkan kesan sensual, yang ditorehkan pada rug, salah satu sisi dinding ruang, dan bedsheet. Perpaduan kerasnya batu,
dinginnya parket dan sensualnya merah, membuat ruang ini seakan memiliki energi
yang sangat positif.
Beranjak turun ke level satu, kita akan menapaki
anak-anak tangga yang seakan melayang. Anak-anak tangga tertumpu pada sebuah beam besi. Sorotan cahaya lampu pada
ujung permukaan atas di setiap dua anak tangga memberikan ambience menghangatkan.
Di level satu ruang makan hadir dengan desain kontemporer.
Natural, less detail, dan clean pada desain meja makan beserta
kursi-kursinya merupakan satu-satunya furnitur kontemporer di ruang makan.
Bukaan lebar dan memanjang membawa masuk segarnya udara luar ke dalam ruang.
Area belakang rumah totally dijadikan zona bersantai. Kolam renang dengan dak kayu di bagian
pinggir kolam, serta area duduk berdinding bambu, ditambah lagi dengan halaman
rumput yang luas.
Hingga akhir penelusuran rumah ini, akan terbesit
rasa syukur yang luar biasa atas karunia Tuhan berupa alam dan isinya. Air,
tanaman, bebatuan, bambu, tanah, dan udara segar, kesemuanya dapat dinikmati
hanya dengan mengelolanya, mengkreasikannya dan menghadirkannya pada rumah
idaman kita. Dampak yang baik untuk kesehatan jasmani dan psikis, merupakan
harga termahal yang akan kita dapati. ‘All things are artificial, for nature is
the art of God’, Thomas Browne.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar