Sejarah kerap kali sangat membosankan dan menghadirkan kantuk saat mempelajarinya. Lain halnya dengan KHI, sebuah komunitas yang peduli sejarah dan budaya Indonesia yang memiliki konsep kegiatan yang menarik dan berkenan dihati para pecinta sejarah, khususnya pelajar dan kaum muda.
Delapan tahun silam, berawal dari keprihatinan beberapa mahasiswa jurusan Pendidikan Sejarah UNJ dan UI terhadap keengganan masyarakat dalam mempelajari sejarah dan kebudayaan Indonesia, maka berdirilah Komunitas Peduli Sejarah dan Budaya Indonesia (KPSBI-Historia) atau yang saat ini lebih dikenal dengan Komunitas Historia Indonesia (KHI), dan memutuskan Asep Kambali sebagai pendiri sekaligus dipercaya sebagai ketua KHI, hal ini berdasarkan kesepakatan yang ditetapkan pada sebuah forum yang dilaksanakan di Jakarta pada 22 Maret 2003, yang kemudian ditetapkan sebagai tanggal berdirinya KHI.
Indonesia memiliki banyak rentetan memory peristiwa sejarah yang begitu panjang dan kebudayaan yang beranekaragam. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya ragam arsitektur bangunan, nama jalan dan kampung, dan atraksi budaya unik lainnya yang telah menjadi ciri khas dari Indonesia. Ragam arsitektur bangunan yang banyak tersebar dan terpancang di muka bumi Ibu Pertiwi, kini kondisinya sudah banyak yang mengkuatirkan, contohnya adalah beberapa bangunan yang menghiasai kawasan Kota Tua. Padahal potensi sejarah yang terekam pada kawasan Kota Tua cukup besar untuk digali dan ditelusuri.
Keengganan masyarakat untuk mempelajari sejarah dan kebudayaan Indonesia mucul akibat pengemasan pemberian pelajaran di lembaga pendidikan formil yang begitu sangat membosankan, khususnya bagi para pelajar. Karena hal inilah yang mendorong KHI untuk memberikan sebuah konsep kegiatan yang menyenangkan dan tetap mendidik dalam mempelajari sejarah dan kebudayaan Indonesia.
Tampaknya Asep Kambali tidak main-main dalam menggarap projek-projek KHI. Misinya adalah mewujudkan program-program yang rekreaif, edukatif, dan menghibur. Hal ini tampak dari serangkaian kegiatan berupa penelusuran gedung-gedung tua, danau purba, gua bersejarah kampung tua, kota tua dan museum di kawasan bersejarah. Semua kegiatan ini tentu saja diiringi dengan diskusi dan bertukar pikiran, menonton film tempo dulu dan menyantap makanan heritage Indonesia. Konsep yang dirasa menarik ini diharapkan bisa membangun kesadaran sejarah dan budaya masyarakat Indonesia yang terwujud dalam Nasionalisme dan Patriotisme.
Karena suguhan kegiatan KHI yang menarik dan kreatif dalam menjalani misinya, membawa komunitas ini lebih banyak dikenal masyarakat luas. Upaya yang digencarkan membuat sejarah dan budaya semakin digemari pelajar, kaum muda dan masyarakat. Maka tak mustahil jika jumlah anggota pada komunitas ini semakin tahun semakin bertambah.
original text : eza hafiza awaliyah ST
Tidak ada komentar:
Posting Komentar