Spirit berarsitektur akan selalu menyuguhkan karya arsitektural yang sarat keunikan, penuh makna, dan fungsional. Tampilan ekspos material, detail ornament, tatanan layout ruang dalam yang multifungsi, dan penciptaan atmosfer mikro yang calming, merupakan spirit arsitektural yang dituangkan Sang Arsitek Andry Ferik jebolan Universitas Gajahmada ini pada huniannya di daerah Kebon Jeruk, Jakarta barat.
Minimnya luasan site dan ditambah dengan aturan GSB diketiga sisi sitenya, menuntut Andry Ferik untuk berfikir kreatif dan bijak pada sisa lahan yang boleh terbangun. Luasan site 180m² hanya akan terbangun 70m²nya saja. Dengan luasan 70m² inilah semua kebutuhan ruang tertampung dengan unik dan fungsional.
Pengalaman berarsitektur di kediaman keluarga Andry Ferik sungguh unik. Melihat fasad huniannya yang hanya terlihat masif tanpa dekorasi, dengan tampilan beton eksposnya yang terlihat menonjol dibanding rumah sekitar, terbayar dengan akses masuk pintu gerbang beratapkan dedaunan yang rindang . Tentunya hal ini memberikan atmosfer berbeda dari kesan awal yang dirasakan saat melihat tampilan fasadnya saja . Dedaunan rambat yang memenuhi atap sebagian carport bahkan bisa memberikan kesan lunak dari kerasnya susunan batu kali yang membentuk pagar rumah. Ditambah lagi dengan keberadaan kolam ikan koi yang berada disebelah kiri carport memberikan suhu mikro yang calming disekitar area perantara (carport). Uap air kolam yang sejuk dan dingin terbawa hembusan angin, membawanya berkelana menyusuri ruang-ruang di dekatnya. Detail dinding dekoratif yang diaplikasikan sejajar dengan pintu gerbang berhasil memberikan kesan yang berbeda dari tampilan fasad hunian yang tampak polos tanpa banyak detail. Susunan beton aerasi yang membentuk pola batik ini sedetik menjadi focal point yang mencuri perhatian visual, tepat sesaat setelah memasuki pintu pagar.
Rumah yang hanya memiliki 3 ruangan utama ini ditata apik dan baik sekali oleh sang arsitek, sehingga kebutuhan ruang dapat dipenuhi dengan maksimal. Hal significant yang diterapkan adalah dengan memberikan banyak fungsi dalam satu ruang, Tercermin ketika menyambangi ruang tamu yang sekaligus berfungsi sebagai dapur dan ruang makan, Andry menyembunyikan perangkat furniture makan didalam cabinet dan perangkat kitchen set nya dengan partisi buka tutup. Dengan kabinet-kabinet ajaib inilah, Andry menyuguhkan alternatif cerdas untuk mendapatkan fungsi ruang yang multifungsi dalam satu ruang. Saat waktu memerintahkan genderang pada perut bertabuh ramai , ruang tamu disulap menjadi ruang makan. Meja makan keluar dari balik cabinet TV dan kursi ditarik mendekat pada meja. Kesan formil yang biasa kita temukan pada ruang tamu kebanyakan, tidak kita temukan pada hunian ini .Peniadaan ruang tamu formil memang salah satu hal yang diusung Andry Ferik untuk rumah masa kini di Indonesia. Hal ini tentunya dikaitkan dengan gaya hidup manusia yang sudah semakin simple dan modern. Terlihat pada aktifitas bersosialisasinya yang kini sering dilakukan di luar rumah seperti di mall dan café.
Beranjak ke ruang berikutnya adalah sebuah koridor yang menghubungkan ruang tamu dengan master bed room, koridor yang disalah satu sisinya penuh dengan kabinet lemari built in, merupakan ide yang cerdas dalam mensiasati rumah kecil, Anda bisa meletakkan barang-barang dibalik lemari tanpa takut terlihat berantakan. Koridor dengan lebar 1m dirasa cukup untuk sirkulasi manusia. Andry pun ternyata menyamarkan pintu kamar mandi dengan salah satu pintu lemari built in ini. Sisi lain koridor adalah elemen dinding dekoratif berupa susunan beton aerasi yang juga merupakan elemen dekoratif eksterior, sinar matahari yang menerobos lubang-lubang pada susunan-susunan beton aerasi memberikan efek cahaya yang jatuh pada lantai dan lemari cabinet koridor.
Beralih ke master bedroom, suguhan atmosfer dan visual yang calming datang dari jendela kaca yang dipasang memanjang pada bagian bawah dinding dan langsung menangkap view kolam ikan koi yang berada di luar. Hembusan angin yang datang dari koridor yang kemudian berhembus ke master bedroom dan keluar melalui pintu kaca yang terbuka, membuat suhu kamar terasa adem. Lantai parkit dipilih untuk turut menghadirkan kesan warm, selain tujuan itu, Andry memang ingin mengekspos material, hal serupa yang dilakukan Andry pada kayu jati belanda di pintu masuk utama. Dua tiang kolom yang tampak pada master bedroom merupakan kolom struktur yang sudah disediakan Andry untuk pembangunan vertikal huniannya.
Rerumputan hijau berkontur pada teras master bedroom, selain berfungsi sebagai serapan air hujan juga sekaligus menjadi pagar buffer dari lalu-lalang dan kebisingan jalan. Andry menjelaskan bahwa level lahan memang berkontur dan lebih tinggi dari level jalan, hal ini justru dilihat Andry sebagai point yang potensial. Maka Andry mempertahankan sebagian level kontur tanah yang langsung berbatasan dengan jalan pada lahan huniannya, yang kemudian difungsikannya sebagai pagar. Tidak hanya itu, rekayasa visual pada lahan hijau berkontur ini turut meramaikan atmosfer meruang yang calming pada teras, volum teras terasa seakan lebih luas. Bench kayu panjang turut memberikan kesan natural. Deretan kayu tua rel kereta api pada dinding eksterior menambah keunikan tersendiri terhadap tampilan fasad hunian. Rerumput hijau, aliran angin sepoi-sepoi, suara gemericik air kolam, dan view ikan koi yang menari-nari lincah tentunya akan menjadi sensor yang menakjubkan saat bersantai menikmati pagi yang cerah ataupun pada senja yang temaram.
Ruang kerja Andry yang berbatasan langsung dengan jalan, tanpa menghiraukan aturan GSB yang berlaku, Andry menjelaskan, “Dilihat dari koefisien dasar bangunannya, ternyata saya masih punya jatah luasan tanah yang cukup. Kalaupun saya bangun pada luasan tanah tersebut, saya rasa nggak mengurangi serapan air bukan?”.
Ekspos material sudah banyak diusung oleh beberapa arsitek ternama Indonesia. Andry mengaku bahwa material ekspos memiliki kesan yang lebih nature, dan juga meminimalkan biaya pembangunan, sehingga menginprasinya dalam menerapkan tampilan material ekspos pada huniannya. Seperti tampak pada sebagian besar elemen huniannya, yakni pagar batu kali, dinding ekterior beton ekspos, beton aerasi pada dinding dekoratif eksterior, pagar batu kali, lantai parkit, dan perkerasan carport. Selain itu Andry menjelaskan bahwa hal significant yang diusungnya dan bisa diedukasi oleh masyarakat adalah tentang bagaimana sebuah hunian kecil dapat menampung aktifitas keluarga dengan maksimal? Apalagi jumlah tanah kosong yang sudah semakin minim dengan harga yang semakin mahal di daerah Jakarta, membuat banyak klien merasa kuatir dan bingung dalam merancang hunian yang bisa menampung semua kegiatan mereka. Maka dalam merancang dan mendesain huniannya, Andry berinovasi dengan tatanan ruang dalam yang multifungsi, dan seraya berkata,“Jangan takut jika kita hanya mempunyai lahan sempit, kalau di tata dengan sangat baik dan bijak maka fungsi ruang dapat dimaksimalkan, sehingga akan banyak kegiatan yang tertampung utuh dan tidak berlebihan”. Andry pun mengaku banyak terinspirasi dari langgam arsitektur rumah Jepang yang berdesain modern dan multifungsional. original texted by eza hafiza awaliyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar